Workshop Pengelolaan Pusat Pengembangan Bisnis UIN Surakarta: Best Practice dari UIN Suka Yogyakarta

PPB-Kamis (29/08/2024) Pusat Pengembangan Bisnis (PPB) UIN Raden Mas Said Surakarta sukses melaksanakan kegiatan Workshop Pengelolaan Pusat Pengembangan Bisnis. Kegiatan ini menghadirkan Sekretaris Pusat Pengembangan Bisnis UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Izra Berakon, M.Sc., sebagai narasumber.

Dr. Helmi Haris selaku Kepala PPB UINSAID membuka sekaligus memberikan sambutan dalam kegiatan ini. “Apa yang kita lakukan hari ini merupakan bentuk refreshment untuk PPB. Kami berharap bisa mendapatkan pandangan baru dan pembelajaran berharga terkait pengelolaan pusat pengembangan bisnis dari UIN Yogyakarta yang PPB nya sudah berjalan lebih dari 3 periode,” tuturnya.

Kepala PPB UINSAID ini juga menyinggung soal tren penurunan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang dialami oleh perguruan tinggi, baik PTN maupun PTKIN. “Jika penerimaan PNBP turun, maka yang menjadi suspensi dari ini adalah income generating dari PPB, tuturnya.” Beliau juga menekankan bahwa amanah ini yang harus dipikul dan dijaga supaya bisa melecut PPB untuk terus maju.

Acara kemudian dilanjutkan oleh penyampaian materi dari narasumber, Izra Berakon, M.Sc. Beliau menyinggung terkait rekening dana kelolaan yang belum banyak dioptimalkan. “Coba kita lihat bersama di Peraturan Menteri Agama No. 31 Tahun 2021 dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 202 Tahun 2022, dari sini kita boleh memiliki dana kelolaan, tuturnya.”

“Selain itu, siapkan juga SOP penggunaan rekening tersebut,” lanjutnya. Beliau juga menyampaikan perlu komunikasi dengan para stakeholder, seperti KPPN, PPK BLU, bagian keuangan universitas, dan para pimpinan untuk mendapatkan izin rekening dana kelolaan.

Pada kesempatan tersebut Izra juga menyampaikan beberapa target dan realisasi pendapatan dari PPB UIN Suka. “Pendapatan kami lebih banyak dihasilkan dari aset, seperti hotel, beberapa gedung pertemuan, sarana olahraga, klinik pratama, dan space usaha,” tuturnya. “Tetapi selain aset tangible, kami juga mengelola yang intangible, seperti keahlian dosen di bidang tertentu, atau asesor. Pendapatan dari sisi ini lumayan menonjol,” tambah beliau terkait pendapatan PPB UIN Suka dari institutional fee.

Selain memfokuskan pada pendapatan, pria yang sering disapa Mas Izra ini kemudian menekankan aspek manajemen risikonya. “Kita perlu memastikan semua yang dilakukan sudah sesuai legal standingnya supaya aman ketika pemeriksaan. Statuta PPB ini menjadi payung hukum pertama,” ucapnya. “Kita juga perlu menguatkan sisi cybernya, contohnya penguatan keamanan website / aplikasi untuk transaksi demi mencegah sesuatu yang tidak diinginkan seperti penipuan,” tutupnya.

Setelah pemaparan dari narasumber, ada beberapa pertanyaan yang dilontarkan ketika sesi diskusi dibuka. Mulai dari aspek proses kerja sama, beberapa pendekatan bisnis yang digunakan, berbagai aspek pengelolaan dan pemeriksaan keuangan, dan sebagainya. Para peserta mengikuti kegiatan ini dengan antusias. Setelah diskusi, acara pun ditutup dengan penyerahan cenderamata dan foto bersama. (hh/ppb).